Di
sepanjang jalan kami melihat banyak pohon-pohon yang berjajar, kabut
tipis yang menyelubungi pemandangan kami membawa sejuta kebahagiaan
tersendiri. Melihat pohon yang gelap kehijauan, atau hijau pekat di
kanan kiri kami. Kami juga berpapasan dengan penduduk yang
membawa rumput yang di taruh diatas kepala mereka. Jalannya cepat
sekali. Sepertinya mereka sudah terbiasa naik turun gunung, tak ada rona
kelelahan pada wajah mereka padahal sudah tua. Kami juga lihat orang
tua aneh berjalan tertatih-tatih sambil membawa tongkat, entah apa yang
dilakukan disini, anehnya juga sudah setua itu masih mampu kesini.
Udara
hari ini rasanya cerah sekali, aku benar-benar menikmatinya, meskipun
punggung ini terasa sangat capek karena beban yang aku bawa, padahal
kakakku udah membantuku membawa sebagian bekalku. Kami memang melalukan
pendakian tidak seperti pendaki lain yang melakukan pendakian persami
(pendakian sabtu minggu), karena kalau mendaki seperti itu hanya lelah
yang didapat. Kami rencananya akan bermalam disini. Jadi kami bisa
benar-benar menikmati alam.
Di
perjalanan kami menjumpai ladang berry liar dengan buahnya yang
merah-merah menggantung membuat aku jadi kegirangan. Aku senang sekali
bisa memanennya,, meskipun rasanya asam tapi dagingnya tebal. Aku memetiknya
dan langsung memakannya,