Selasa, 09 Agustus 2011

Buletin Edisi 1 Lailatul Qodr


“Berburu Lailatul Qodar”

Bulan Ramadhan merupakan bulan yang ditunggu-tunggu oleh semua umat muslim,baik yang ada di Indonesia maupun yang ada di luar negeri,YA… atau YA.. dah jelas  ..tentunya jawabnya iyaaa..!! karena bulan itu merupakan bulan yang penuh berkah,maghfirah dan didalamnya juga terdapat suatu malam yang lebih baik dari seribu bulan.Malam apakah itu…?malam itu adalah malam “Lailatul Qodar”.ya,pada buletin edisi perdana ini, kami akan membahas tentang Malam Kemuliaan(Lailatul Qadar).
Mungkin sebelumnya ada diantara pembaca ingin menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan lailatul Qodar,misalnya :Apa tooo.. keutamaanyaa ? kapan tuu.. waktu terjadinya? Apa aja tanda-tandanya?dan yang paling menarik gimana tuh  cara mendapatkanya?OK..! kami insyaAllah akan menjawab pertanyaan-pertanyaan antum sekalian.Yang pertama sebelum kita melangkah jauh,kita perlu tau ,apa saja keutamaanya?cukuplah kita tahu tingginya kedudukan Lailatul Qadar dengan mengetahui bahwasanya malam itu lebih baik dari seribu bulan…subhanalloh..!!.sebagai dasarnya,silahkan Antum sekalian buka aja( Qs Al Qadar:1-5 )dan( Qs.Ad-dukhoon:3-6 ).Selanjutnya perlu kita ketahui,kapankah waktu terjadinya?untuk waktunya tuh.,..!!sebenarnya  ada beberapa pendapat Siih,tetapi disini kita Gunakan aja  pendapat yang paling kuat. Pendapat yang paling kuat, terjadinya malam Lailatul Qadr itu pada malam terakhir bulan Ramadhan, berdasarkan hadits ‘Aisyah radiyallahu ‘anha, dia berkata:”Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam beri’tikaf di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan dan beliau bersabda, (yang artinya) "Carilah malam Lailatur Qadar di (malam ganjil) pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan." (HR Bukhari 4/255 dan Muslim 1169)
Jadi marilah kita tingkatkan amalan-amalan kita pada malam sepuluh hari terakhir itu …Siaapkah antum sekalian …? setelah kita tau waktunya kita juga perlu tau tanda-tandanya …betul atau betulll..?ya langsung saja,ni ada beberapa tanda terjadinya malam Lailatul Qadar diantaranya yaitu:Nabi shallallahu’alaihi wa sallam pernah mengabarkan kita di beberapa sabda beliau tentang tanda-tandanya, yaitu:
1. Udara dan suasana pagi yang tenang
Ibnu Abbas radliyallahu’anhu berkata: Rasulullah shallahu’alaihi wa sallam bersabda: “Lailatul qadar adalah malam tentram dan tenang, tidak terlalu panas dan tidak pula terlalu dingin, esok paginya sang surya terbit dengan sinar lemah berwarna merah” (Hadist hasan)
2. Cahaya mentari lemah, cerah tak bersinar kuat keesokannya
Dari Ubay bin Ka’ab radliyallahu’anhu, bahwasanya Rasulullah shallahu’alaihi wa sallam bersabda: “Keesokan hari malam lailatul qadar matahari terbit hingga tinggi tanpa sinar bak nampan” (HR Muslim)
3. Terkadang terbawa dalam mimpi
Seperti yang terkadang dialami oleh sebagian sahabat Nabi radliyallahu’anhum
4. Bulan nampak separuh bulatan
Abu Hurairoh radliyallahu’anhu pernah bertutur: Kami pernah berdiskusi tentang lailatul qadar di sisi Rasulullah shallahu’alaihi wa sallam, beliau berkata,“Siapakah dari kalian yang masih ingat tatkala bulan muncul, yang berukuran separuh nampan.” (HR. Muslim)
5. Malam yang terang, tidak panas, tidak dingin, tidak ada awan, tidak hujan, tidak ada angin kencang dan tidak ada yang dilempar pada malam itu dengan bintang (lemparan meteor bagi setan) Sebagaimana sebuah hadits, dari Watsilah bin al-Asqo’ dari Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam: “Lailatul qadar adalah malam yang terang, tidak panas, tidak dingin, tidak ada awan, tidak hujan, tidak ada angin kencang dan tidak ada yang dilempar pada malam itu dengan bintang (lemparan meteor bagi setan)” (HR. at-Thobroni dalam al-Mu’jam al-Kabir 22/59 dengan sanad hasan)
6. Orang yang beribadah pada malam tersebut merasakan lezatnya ibadah, ketenangan hati dan kenikmatan bermunajat kepada Rabb-nya tidak seperti malam-malam lainnya. Itulah sebagian tanda-tanda terjadinya lailatul Qadar,selanjutyna mari kita melangkah lebih jauh/yaitu melangkah untuk mengapai malam itu. Sesungguhnya malam yang diberkahi adalah malam lailatul Qadar, barangsiapa yang diharamkan untuk mendapatkannya, maka sungguh telah diharamkan seluruh kebaikan (baginya). Dan tidaklah diharamkan kebaikan itu,melainkan (bagi) orang yang diharamkan (untuk mendapatkannya). Oleh karena itu, dianjurkan bagi muslimin(agar)bersemangat dalam berbuat ketaatan kepada Allah untuk menghidupkan malam Lailatul Qadar dengan penuh keimanan dan mengharapkan pahalaNya yang besar, jika (telah) berbuat demikian (maka) akan diampuni Allah dosa-dosanya yang telah lalu. (HR Bukhari 4/217 dan Muslim 759). Sudah jelas bahwasanya kita tidak akan bisa mengikuti dan mendapatkan malam itu kecuali dengan memiliki semangat yang kuat.Selain itu kita disunatkan memperbanyak do’a pada malam tersebut. Telah diriwayatkan dari sayyidah ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, (dia) berkata, "Aku bertanya, Ya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, apa pendapatmu jika aku tahu kapan malam Lailatul Qadar (terjadi), apa yang harus aku ucapkan?" Beliau menjawab, "Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘annii. Ya Allah, Engkau Maha Pengampun dan mencintai orang yang meminta ampunan, maka ampunilah aku." (HR Tirmidzi (3760), Ibnu Majah (3850), dari Aisyah, sanadnya shahih. Lihat syarahnya Bughyatul Insan fi Wadhaifi Ramadhan, halaman 55-57, karya ibnu Rajab al Hanbali). Saudaraku -semoga Allah memberkahimu dan memberi taufiq kepadamu untuk mentaatiNya engkau telah mengetahui bagaimana keadaan malam Lailatul Qadar (dan keutamaannya) maka bangunlah (untuk menegakkan sholat) pada sepuluh malam hari terakhir, menghidupkannya dengan ibadah dan menjauhi wanita, perintahkan kepada istrimu dan keluargamu untuk itu dan perbanyaklah amalan ketaatan.

Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, "Adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam apabila masuk pada sepuluh hari (terakhir bulan Ramadhan), beliau mengencangkan kainnya (menjauhi wanita yaitu istri-istrinya karena ibadah, menyingsingkan badan untuk mencari Lailatul Qadar), menghidupkan malamnya dan membangunkan keluarganya."(HR Bukhari 4/233 dan Muslim 1174).
Juga dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, (dia berkata), "Adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersungguh-sungguh (beribadah apabila telah masuk) malam kesepuluh (terakhir), yang tidak pernah beliau lakukan pada malam-malam lainnya."(HR Muslim 1174).pembaca setya bulletin yang dirahmati Allah Swt,jadi setelah Antum sekalian tau Apa tooo lailatul Qodar itu,mari kita amalkan,jangan berhenti di sini saja,kalau kita dah tau ilmunya ,hukumnya rugi bila kita gak mau ngamalin…sekali lagi saya Tanya …dah siapkah antum sekalian berburu lailatul Qadar…?ya dalam berburu lailatul Qadr itu kita tidak membutuhkan pistol atau benda-benda tajam tapi mudah berkarat itu,yang kita butuhkan yaitu ke sungguhan hati dan amalan ibadah kita,karena itu adalah senjata yang  mutakhir dan gak kan pernah berkarat kalau kita benar-benar mau mendapatkan Ridho illahi Robbi.                          Demikian tadi sedikit bahasan tentang Lailatul Qadar,jadi marilah saudara-saudaraku semua,mari kita jadi salah satu peserta Pemburu malam lailatul Qadar tersebut dan mari kita gapai malam itu dengan meningkatkan amalan ibadah kita di malam sepuluh hari terakhir itu,kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya dan jangan sampai kita melewatkan malam itu hanya karena kemalasan kita,jangan sampai kita hanya menjadi penonton saja,untuk itu kami mengajak para pembaca untuk bersungguh-sungguh dalam malam itu dan semoga kita menjadi salah  seorang yang berhasil mendapatkan malam kemuliaan itu. Amien…amien ya robbal’alamin…!


Sumber: www.salafy.or.id


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Meluo Aku

S Y U K R O N K A T S I R O N Atas KUNJUNGANya